Mengenal Teknik , Fungsi, Proses , Tujuan Subnetting
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork
yang lebih kecil dengan
cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah
jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Selain itu subnetting
juga berfungsi untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang
digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki
address network yang unik. Subnetting juga dapat meningkatkan security dan
mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
BAB II
PEMBAHASAN SUBNETTING
A.
Pengertian Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah
suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan
bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting
merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil
yang hanya dapat di gunakan pada IP Address kelas A, B, dan C saja. Subnetting
akan menciptakan network tambahan, dan mengurangi jumlah max host yang ada tiap
host.
B.
Alasan Subnetting
1. Mengalokasikan
IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Walaupun terdapat banyak network
dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau
dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang
memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin
akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2.
Alasan kedua adalah, walaupun sebuah
organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di
dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja
mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di
physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast
yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk
network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam
domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
C.
Tujuan
Subnetting
Tujuan dari subnetting adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengefisienkan pengalamatan
2. Membagi satu kelas network atas sejumlah
subnetwork
3. Menempatkan suatu host, apakah
berada dalam satu jaringan atau tidak.
4. Untuk mengatasi masalah perbedaaan
hardware dengan topologi fisik jaringan.
5. Untuk mengefisienkan alokasi IP
Address dalam sebuah jaringan supaya memaksimalkan penggunaan IP Address.
6. Mengatasi masalah perbedaan hardware
dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap
network memiliki address network yang unik.
7. Meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
D.
Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain sbb:
Ø Mengurangi lalu-lintas jaringan,
sehingga data yang lewat tidak rusak/macet di tengah perjalanan
Ø Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
Ø Pengelolaan yang disederhanakan.
Ø Membantu pengembangan jaringan ke
arah jarak geografis yang menjauh,
E.
Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting
kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
1. Menentukan subnet yang valid.
2. Menentukan alamat broadcast untuk
tiap subnet.
3. Menentukan jumlah subnet yang
dihasilkan oleh subnet mask.
4. Menentukan jumlah host per subnet.
5. Menentukan host – host yang valid
untuk tiap subnet.
F.
Subnet Mask
Subnetmask digunakan
untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi
network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana
yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET
MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah
sbb:
Class
|
Oktet
Pertama
|
Subnet
Mask Default
|
Private
Address
|
A
|
1 - 127
|
255.0.0.0
|
10.0.0.0 – 10.255.255.255
|
B
|
128 - 191
|
255.255.0.0
|
172.16.0.0 – 172.31.255.255
|
C
|
192 - 223
|
255.255.225.0
|
192.168.0.0 – 192.168.255.255
|
Subnetmask
diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud
adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.
Network ID dan host ID di
dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet
mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang
menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP
address.
Kelas IP
Address
|
BIT SUBNET
(Default)
|
SUBNETMASK
(Default)
|
A
|
11111111 00000000 00000000
00000000
|
255.0.0.0
|
B
|
11111111 11111111 00000000
00000000
|
255.255.0.0
|
C
|
11111111 11111111 11111111
00000000
|
255.255.255.0
|
Jangan bingung membedakan
antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device
atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian
mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat
langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255,
oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Terdapat aturan-aturan dalam membuat
Subnet Mask:
Angka
minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet
pasti 255.
1.
Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan
sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika
anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk
host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa.
Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk
broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu
sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan
hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan
host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host
sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
2.
Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai
saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel
berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
BINARY OCNET
|
DECIMAL
|
00000000
|
0
|
10000000
|
128
|
11000000
|
192
|
11100000
|
224
|
11110000
|
240
|
11111000
|
248
|
11111100
|
252
|
11111110
|
254
|
11111111
|
255
|
G.
Simpulan
Subnetting
adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil
dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network
ID baru.
Subnetting
hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP address kelas B dan IP address
kelas C.
Tujuan
dari subnetting sendiri yaitu untuk mengefisienkan pengalamatan, membagi satu kelas network, menempatkan suatu host, untuk mengatasi masalah perbedaaan
hardware dengan topologi fisik jaringan, untuk mengefisienkan alokasi IP
Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address, dan mengurangi lalu-lintas jaringan.
mantap gan info nya ..izin nyimak ..
ReplyDeleteilmu-computer.com
Thanks kunjungannya gan :D
Delete